Pagi hari itu dalam keadaan tergooh-gopoh, pak Dila memasuki ruang kelas tempat ia akan mengajar. Setelah acara penyambutan dan doa selesai dilaksanakan, pak Dila memanggil salah seorang siswa dan menyuruhnya untuk mencatat pelajaran di papan tulis. Selesai memberikan mandat tersebut, dengan santai dan perasaan tak berdosa, pak Dila keluar dari ruang kelas menuju ruang guru setelah terlebih dahulu memberi wejangan kepada murid-muridnya untuk tidak keluar-masuk kelas selama jam pelajaran berlangsung. Ironisnya,sesampai pak Dila di tempat tujuan, ia langsung mengambil koran dan membacanya dengan sangat luar biasa serius.Akibatnya, kewajiban untuk membimbing siswa selama jam pelajaran habis sudah. Dalam keadaan sadar yang dibuat-buat,pak Dilla kembali ke ruang kelas, bukan untuk mengajar, melainkan mengambil buku pelajaran yang dititipkan ke siswanya tadi.
Kejadian di atas merupakan salah satu potret dunia pendidikan yang mungkin saja terjadi. Guru "BERITA PAGI" mungkin gelar yang paling pantas disandang atau dilekatkan untuk orang semacam pak Dilla. "BERI"